Komando.top @ Tanjung Uban, Kepri – Untuk menyamakan pemahaman prajurit TNI AL dalam satu kesatuan komando dan pengendalian Operasi Pertahanan Pantai (Opshantai) diperlukan latihan rutin dan kontinu agar pelaksanaan tugas Opshantai di lapangan tidak memiliki kendala yang berarti.
Hal ini disampaikan Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV (Wadanlantamal IV) Tanjungpinang Kolonel Marinir Andi Rahmat M, melalui virtual hadiri acara Pembukaan Latihan Operasi Pertahanan Pantai (Latopshantai) Koarmada I Tahun 2021 dari Gedung Serba Guna (GSG) Fasharkan Mentigi Tanjung Uban, Bintan, Kepri, Senin (29/3/2021).
Pembukaan Opshantai itu, melalui Virtual dipimpin langsung oleh Panglima Koarmada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid Kacung S,E., M.M, bertema “Koarmada I Melaksanakan Latihan Operasi Pertahanan Pantai di Dabo Singkep serta Operasi Amfibi di Jakarta, Laut Jawa dan Dabo Singkep Dalam Rangka Merebut Kembali Wilayah Kedaulatan NKRI.”
Dikatakan Pangkoarmada I bahwa melalui latihan ini, pihaknya bisa menguji doktrin yang ada dengan mensinergikan kemampuan unsur-unsur utama dan pendukung dalam suatu operasi,” sebutnya.
Tambah, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid Kacung bahwa dengan adanya pemahaman mekanisme yang tepat pada Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) dalam operasi pertahanan pantai harus terkoordinasi dengan kerjasama antar satuan yang terkait sehingga pelaksanaan operasi pertahanan pantai dan terwujud doktrin pertahanan pantai yang baik ,” tambahnya.
“Saya berharap tujuan dan sasaran latihan ini dapat tercapai, karena latihan ini memerlukan kesatuan komando dan pengendalian serta kesamaan visi dan misi bagi seluruh personel, sehingga latihan dapat berjalan secara efektif dan efisien,” pungkas Pangkoarmada I.( */ Edi S)
Sumber : Dispenal