GLOBALMEDAN.COM - MEDAN, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali menyelenggarakan kompetisi sepakbola pelajar di bawah usia 17 tahun (U-17), memperebutkan piala Gubernur Sumut. Sebanyak 16 tim bersaing menjadi yang terbaik pada kompetisi yang berlangsung mulai 16 hingga 23 Desember.
Kompetisi U-17 merupakan sebagai bentuk komitmen pemerintah Provinsi dalam menggalakkan event-event sepakbola di daerah, guna memberikan wadah dan kesempatan pemain muda untuk saling berkompetisi.
Kadispora Sumut Baharuddin Siagian mengatakan, kompetisi antar pelajar untuk berbagai cabor termasuk sepakbola, dalam rangka mempersiapkan atlet-atlet masa depan Sumut yang bakal diandalkan pada event Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 saat Sumut menajdi tuan rumah bersama Aceh. Baharuddin menginginkan perwakilan setiap tim dari berbagai daerah merupakan tim terbaik hasil seleksi di setiap kabupaten dan kota. Dengan begitu, Baharuddin mengharapkan nuansa persaingan akan lebih tinggi.
“Harapan kita tentu atlet-atlet pelajar kita ini menjadi harapan di event PON 2024. Maka, kita harus mempersiapkan mereka sejak dini. Seperti piala gubsu ini beberapa kali kita putar. Tetapi harapan kita juga kabupaten dan kota harus putar kompetisinya, sehingga yang dibawa ke sini (piala gubsu) tidak di comot- comot gitu,” kata Baharuddin usai membuka kompetisi di Stadion Mini Disporasu, Jalan Willem Iskandar Pancing, Senin (16/12/2019) siang.
Pria yang akrab disapa Bahar ini menginginkan event ini sebagai rangsangan bagi tiap Kabupaten dan kota untuk melakukan dan memutar event sepakbola yang sama. Denagan begitu, tentu setiap daerah bisa menciptakan tim sepakbola dan pemain unggul, untuk di suplay menjadi pemain Sumut untuk berlaga di event nasional seperti PON.
“Kalaupun semua tidak memutar kompetisi di daerahnya, minimal beberapa daerah. Harapannya ke depan ini di kabupaten dan kota dicari bibit unggulnya, jangan yang dibawa gak unggul gitu. Jadi, setiap daerah membawa pemain unggul untuk di laga di sini, agar didapat bibit unggul pada PON 2024. Maka, ini jadi tanggungjawab pemerintah provinsi melalui turnamen Dispora U-17. Nanti setelah itu PSSI harus mengambil alih ini juga dan berkoordinasi dengan KONI Sumut sehingga pembinaan atlet itu bisa berjalan dengan baik,” harap Bahar.
Di satu sisi, Bahar menilai untuk saat ini memang potensi olahraga sepakbola di setiap kabupaten dan kota belum merata. Salah satu faktornya adalah minimnya kompetisi di daerah. Maka, paling tidak Bahar ingin mulai tahun 2020, kompetisi sepakbola harus lebih digalakkan di kabupaten/kota. “Pesertanya tahun ini ada 16 tim, dan harusnya 33 tim. Tapi tidak apa - apa, mungkin potensi olahraga sepakbola di Sumut belum merata di seluruh kabupaten dan kota. Cuma kita berharap di daerah – daerah dataran tinggi itu penting juga ada pemain sepakbola. Karena di sana paru-paru mereka sudah sering menghirup udara dingin. Jadi, VO2 Max nya tinggi,” katanya.
Menurut Bahar, kompetisi itu sangat penting sebagai evaluasi atlet dari hasil latihan yang mereka lakukan selama ini. “Apa yang kita lakukan ini prinsipnya adalah bagaimana kita membangun olahraga di Sumut. Jangan kita anggap ini sepele. Event-event seperti ini penting. Kalau hanya berlatih saja tanpa try out itu sama saja,” tegas Bahar.
Sementara itu, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis optimis, sepakbola Sumut bisa bangkit untuk masa mendatang. Terbukti saat ini ada tim Karo United yang notabennya baru perdana mengikuti liga profesional Indonesia, sedang berjuang untuk bisa promosi ke liga 2. Selain PSMS Medan yang dipastikan bertahan di liga 2 musim 2020, Karo United bisa saja memberikan kejutan jika mampu promosi di liga 2. Minimal ada satu tim asal Sumut yang bisa berlaga di kasta utama kompetisi liga 1.
“Kita harapkan di liga 2 ini, tahun depan berlaga di liga 2 mari kita doakan Karo United lolos. Sehingga nanti ada dua tim andalan kita di sana PSMS dan Karo United. Dari dua ini ya kalau kita serius ini bisa lolos ke Liga 1. Kalau lolos ke liga 1 berarti sepakbola Sumut kembali bangkit. Minimal salah satu ada lolos lah,” yakin John.
Bahkan, John akan melakukan langkah-langkah preventif kepada manajemen Karo United. Menurut John, tim tersebut sebagian besar diperkuat pemain asal Sumut yang juga sebelumnya turut meloloskan Sumut di Pra PON. Bukan tidak mungkin, skuad Karo United bisa menjadi masa depan tim PON 2020. “Ini kan pemainnya mayoritas anak Sumut. Bahkan saya nanti akan diskusi dengan Karo United ini sebagian besar anak Pelatda PON. Kalau memang bisa disinergikan, kalau mereka lolos ke liga 2, ya tim Karo United kita jadikan tim Pra PON kenapa? Lebih gampang kan,” ucap John.
Kompetisi sepakbola pelajar U-17 piala Gubsu tahun 2019 diikuti 16 tim, diantaranya Asahan, PS Keluarga USU, Tanjungbalai, PSMS, Sergai, Medan. Kemudian Labura, Tebingtinggi, KKBO United Langkat, Humbahas, Deliserdang, Gumarang FC, PS Disporasu, Labura, Bansar Langkat, dan Binjai. Hadir pada acara pembukaan kompetisi Sekretaris KONI Sumut Chairul Azmi, Sekretaris Asprov PSSI Sumut Fityan Hamdi, dan Forkopimda Sumut. (Bambang)