GLOBALMEDAN.COM - MEDAN, Kontingen Perguruan Teratai Suci tampil sebagai juara umum di kejuaraan pencak silat tingkat provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2019. Total perguruan Teratai Suci mengumpulkan 3 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Sebelumnya kejuaraan pencak silat ditutup secara resmi oleh Kabid Peningkatan Olahraga Prestasi Dispora Sumut Joshua Sinurat, di GOR futsal Disporasu Jalan William Iskandar Medan, Rabu (18/12/2019) sore.
Asisten pelatih Teratai Suci Edigia Pelawi mengatakan, juara umum yang dicapai kontingen adalah di luar ekspektasi. Sebab, semula tim hanya targetkan masuk posisi tiga besar. Meski Raihan 3 emas memang sesuai dengan yang dicanangkan sejak awal.
"Target awal juara umum tiga. Mungkin karena emasnya terbagi rata, kita lebih unggul medali perak. Makanya bisa kami juara umum satu. Target kami tiga emas memang," ucap Edigia.
Peraih emas di Kelas C putri (47-51 kg) Duma Marissa Sembiring mengatakan, prestasi ini sebagai motivasi dirinya menjadi lebih baik di event-event berikutnya. Secara khusus medali emas ia persembahkan bagi kedua orang tuanya. Menurut atlet kelas 3 SMP ini, medali emas yang ia raih adalah buah kerja keras selama latihan di daerah.
"Terima kasih untuk pelatih khusunya orang tua saya yang terus mendukung saya menekuni pencak silat. Latihan keras selama ini terlunasi," ucapnya dengan girang.
Joshua Sinurat mengatakan, seluruh rangkaian event olahraga piala Gubsu yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Melalui event ini pula diharapkan lahir talenta-talenta atlet potensial untuk membawa Sumut meraih prestasi terbaik di PON, minimal membawa Sumut masuk posisi 5 besar.
"Mereka ini menjadi tulang punggung PON 2024 dimana Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah. Dengan adanya event - event yang kita laksanakan ini dalam rangka persiapan kita menuju PON 2024. Kita bergerak dan bekerja empat tahun ini sebagaimana prestasi medali Sumut bisa masuk 5 besar melalui cabang-cabang olahraga beladiri," ucap Joshua.
Dikatakan mantan pegulat nasional ini, cabor pencak silat merupakan salah satu cabang andalan Sumut untuk mendulang medali di event- event nasional termasuk di PON 2024 saat Sumut menjadi tuan rumah bersama Aceh.
"Potensi cabor beladiri sangat baik untuk menyumbang prestasi bagi Sumut, makanya kita akan terus laksanakan event - event olahraga beladiri. Kejuaraan ini akan kita rutin laksanakan tiap tahun. Kerja sama Dispora dengan kita KONI dan pengprov cabor - cabor sangat baik. Kita punya satu tekad agar seluruh cabor dapat prestasi terbaik di PON 2024," kata Joshua.
Demi memberikan motivasi kepada para atlet, Joshua menilai potensi pencak silat Sumut tidak jauh berbeda dengan provinsi lain. Meski saya ini prestasinya menurun. Begitupun, Joshua optimis dengan tekad latihan keras dan pembinaan yang serius, bukan tidak mungkin dari 32 emas yang diperebutkan pada PON 2024, minimal 16 emas bisa direbut Sumut.
"Saya selalu memberikan potensi kepada anak - anak, orang lain bisa kenapa kita tidak? Dari 32 medali emas apa salahnya kalau kita punya cita-cita. Kerja sama sangat penting antara pemprovsu dengan atlet dan antara Pengprov cabor dengan KONI. Di sini sasaran kita ke depan melihat peluang medali. Termasuk pencak silat dari 32 nomor, baik nomor tanding dan regu sangat bisa kita ambil. Dengan ketentuan atlet mulai sekarang atlet berlatih untuk mendapatkan itu," harap Joshua.
Demi mewujudkan hal itu, tidak hanya kualitas atlet yang harus ditingkatkan. Namun, tenaga pelatih juga harus ditingkatkan, dengan menyelenggarakan kursus atau pelatihan bagi SDM pelatih. Di sisi lain, juga butuh dukungan penyediaan sarana dan prasarana olahraga refresentstif dan berstandart internasional. Maka, rencana pembangunan sport centre seluas 300 hektar di Kabupaten Deli Serdang, diharapkan bisa mendukung pembinaan atlet, sekaligus meningkatkan prestasi daerah ini di level nasional.
"Tahun ini kita giat membangun olahraga salah satunya peningkatan SDM pelatih mulai tingkat dasar hingga internasional. Kita undang pelatih-pelatih nasional. Dengan harapan pelatih ini nanti bisa meningkatkan kualitas atletnya. Apalagi Sport centre Sumut akan dibangun di desa Sena Deli Serdang dengan standart internasional di lahan seluas 300 hektar.
Kemudian Perda olahraga kita tahun 2020 akan lahir. Di dalamnya ada aturan pembinaan atlet, membangun sarana dan prasarana," jelasnya.
Posisi Runner up Kejurda Silat 2019 direbut kontingen perguruan tapak suci dengan 3 emas, 1 perak, 2 perunggu. Serta tim PPLP Sumut melengkapi posisi tiga besar dengan 3 emas, 1 perunggu.
Kemudian pesilat terbaik putra disematkan kepada Wildan Ananda Rahman dari tim PPLP Sumut, dan pesilat putri terbaik diberikan kepada Duma Marissa dari perguruan Teratai Suci. Serta persilat harapan diberikan kepada Nadia Utami dari perguruan Satria Suci. (Bambang)