
Komando.Top @ Kodam I/BB - Pasca liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), seluruh prajurit dan PNS jajaran Kodam I/BB menjalani Rapid Test guna untuk mencegah dan mendeteksi awal dari terpapar virus Corona (Covid-19).
Hal ini disampaikan Karumkit TK II Putri Hijau Medan, Kolonel Ckm dr Mhd Irsan Basyroel, Sp.K.K FINSDV, saat menginspeksi kesiapan sarana, prasarana dan petugas medis untuk kegiatan rapid test Covid-19 Selasa (5/1/2021).
Dikatakan Kolonel Ckm dr Mhd Irsan Basyroel bahwa Kodam I/BB akan terus melaksanakan pemeriksaan secara rutin terhadap prajurit dan PNS jajaran Kodam I/BB sehingga pimpinan dapat mengetahui dengan jelas tentang kondisi kesehatan prajurit dan PNS jajaran Kodam I/BB.
Disebutkan Kolonel Ckm dr Mhd Irsan Basyroel, selama kegiatan rapid test Covid-19 tetap memperhatikan Protokol Kesehatan '3M', mulai memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air serta sabun.
Untuk satuan Balakdam diluar Makodam I/BB pelaksanaan rapid test Covid-19 dilaksanakan di Rumkit TK II Putri Hijau.
Sementara itu, Kapendam I/BB Kol. Inf Zeni Djunaidhi S.Sos menambahkan bahwa Kodam I/BB telah melaksanakan kegiatan pemeriksaan rapid test Covid-19 secara serentak di seluruh wilayah teritorial Kodam I/BB yang ada di 4 Provinsi yakni Provinsi Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri.
Lanjut Kapendam mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan pemeriksaan rapid test Covid-19 terhadap seluruh prajurit dan PNS jajaran Kodam I/BB yang dilaksanakan pada hari pertama dinas setelah kembali dari melaksanakan libur bersama Natal dan Tahun Baru.
Tambah Kapendam bahwa kegiatan Rapid test ini, pihak pimpinan Kodam I/BB ingin memastikan para prajurit yang berdinas benar-benar sehat, bersih dari paparan Covid-19 dan sekaligus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah kerjanya, khususnya di lingkungan Kodam I/BB.
"Jadi lebih baik kita mencegah daripada harus mengobati dan apabila nanti pada saat pelaksanaan rapid test Covid-19 ada yang reaktif, maka akan dilanjutkan dengan test swab dan jika masih reaktif juga maka akan diberikan penanganan khusus", ungkap Kolonel Zeni.