Komando.top @ Kodam I/BB - Dalam rangka percepatan penanganan Covid-19, pemerintah telah melakukan berbagai langkah dan upaya dalam mengatasinya.
Untuk itu, Pemerintah telah memutuskan untuk menjalankan program vaksinasi Covid-19 buatan Sinovac Biotech, yang telah dinyatakan aman oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI dan telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia.
Agar bisa menyakinkan warga Sumatera Utara, vaksin Corona buatan Sinovac yang aman dan halal itu, maka pihak Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan atau Kodam I/BB telah melaksanakan penyuntikan vaksin di Lingkungan Kodam I/BB. Penerima suntikan perdana itu langsung dipimpin Panglima Kodam I/BB.
Hal ini dikatakan Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hassanudin, SIP, MM, usai disuntik Vaksin Covid-19 Perdana bersama Ketua Persit KCK PD I/BB, Ny Dwianne Dessy Hassanudin dan sejumlah PJU lingkungan Kodam I/BB di ruangan Balai prajurit Markas kodam I/BB, Jumat (15/1/2021).
Dikatakan Pangdam bahwa kegiatan ini digelar pihaknya sesuai intruksi dan arahan pemerintah agar para prajurit dan orang yang rentan terpapar Covid-19 mendapatkan prioritas pemberian Vaksin.
“Kegiatan yang digelar pihaknya bertujuan untuk menyakinkan warga masyarakat terutama di Sumatera Utara untuk dapat mengikuti program Vaksinasi yang diberikan pemerintah sesuai kriteria dan kelompok prioritas yang diberikan”, sebut Pangdam.
Pangdam mengaku bahwa dirinya seharusnya mendapatkan suntikan perdana bersama Gubernur Sumut namun karena ada panggilan tugas dari pimpinan maka diwakilkan kepada Kepala Staf Kodam atau Kasdam I/BB Brigjen TNI Didied Pramuditho untuk divaksin.
Untuk di Kodam I/BB, tahap pertama ini telah diberikan Vaksin kepada 25 orang, di antaranya Irdam I/BB, Kapoksahli Pangdam I/BB, para PJU serta Dansat BS wilayah Medan.
"Hari ini, saya bersama istri dan sejumlah PJU Kodam I/BB serta para Dansat BS melakukan suntik vaksin Covid-19. Tahap berikutnya akan diberikan kepada Prajurit di Makodam I/BB dan satuan jajaran," pungkas Mayjen Hassanudin.
Pati TNI AD lulusan Akmil 1989 ini menerangkan bahwa bagi warga masyarakat dan prajurit yang telah di suntik Vaksin Covid-19, bukan berarti bisa bebas mengabaikan aturan Protokol Kesehatan.
"Kepada masyarakat khususnya Prajurit, saya minta tetap menjalankan Protokol Kesehatan "3M", di manapun dan kapanpun, tegas Hassanudin.
Sementara itu, Kasdam I/BB ditemui wartawan, menyebutkan bahwa Ia telah disuntik bersama dengan Gubsu, kemarin, Kamis (14/1) telah disuntik vaksin Covid-19, tidak ada efek negatifnya.
"Yang ada nafsu makan makin bertambah, biasanya satu hari makan tiga kali, setelah disuntik Vaksin Covid-19 selera makan saya bertambah, bisa makan sampai empat kali," sebut Didied.
Untuk itu, Warga masyarakat, jangan takut vaksin itu buktinya aman dan halal disuntikan, dan sesuai BPOM dan MUI menyatakan Aman dan Halal. Buktinya, saya sehat dan makin bugar kondisi tubuh kita, terang Didied.
Dilokasi yang sama, Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumkit Putri Hijau Medan Kapten Ckm Sahat Ericson Tampubolon Sp.PD kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya telah menyuntikan vaksin Covid-19 dengan dosis tunggal 0,5 cc.
Menurut dr Sahat, Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang diberikan tersebut telah dinyatakan aman dan halal serta diizinkan penggunaan darurat.
Tidak hanya itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI Nomor 02.02/4/1/2021, telah mengeluarkan petunjuk teknis vaksinasi dan kriteria bagi orang yang tidak boleh divaksin.
Ada belasan kriteria orang yang tidak boleh divaksin, mulai dari kriteria, ibu hamil/menyusui, terkonfirmasi Covid-19, terpapar covid-19, ada gejala ISPA, adanya riwayat alergi berat, adanya kelainan penyakit jantung, pasien terapi jangka panjang bagi penderita kelainan darah, pasien penyakit kanker, pasien penyakit ginjal, reumatik akut, adanya penyakit saluran pencernaan akut, hiperteroid, diabetes melitus, HIV, dan Penyakit TBC/Paru.
Pelaksanaan suntik vaksin Covid-19 perdana di Makodam I/BB ini dipimpin langsung Kepala Rumkit Putri Hijau Medan, Kolonel Ckm dr Muhammad Irsan Basyroel SpKK-FINSDV dengan didampingi sejumlah tenaga medis.