Hal ini disampaikan Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, SIP, MM, bersama Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, saat meninjau penataan Keramba Jaring Apung, di Tao Silalahi, Desa Silalahi Sabungan, Nagori Parbuluan, Kabupaten Dairi, Kamis (29/4/2021).
Pada kesempatan tersebut, Pangdam I/BB mengatakan, kedatangannya bersama Pangdam I/BB untuk melihat secara langsung proses penataan Keramba Jaring Apung yang ada di Kabupaten Dairi.
Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hassanudin, sangat mendukung penataan Keramba Jaring Apung di Danau Toba. Pasalnya, ia menilai Keramba Jaring Apung Bersih, Wisatawan Datang, Ekonomi Warga Lancar.
Pangdam mengapresiasi Bupati Dairi Edi Kelleng Ate Berutu bahwa kebijakan Kabupaten Dairi dalam merespon dan turut andil menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas air Danau Toba.
Semoga kegiatan penataan KJA dapat diikuti oleh kabupaten lain antara lain Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbahas, Kabupaten Karo, Kabupaten Samosir dan Kabupaten Simalungun.
“Hal tersebut nantinya tidak akan mengganggu usaha masyarakat dan para pemilik KJA diberi modal untuk dapat mengalihkan mata pencahariannya dan sekaligus turut andil dalam menjaga kualitas air danau Toba dan penataan hidup masyarakat yang layak,"ucap Pangdam.
Menurut Pangdam bahwa, kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas, artinya dengan adanya program itu, warga kita harus dukung bersama-sama dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan 5 M, mulai Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Membatasi mobilitas.
"Hari ini menjadi momentum yang paling penting, karena saya melihat kesadaraan masyarakat untuk menata dan menyerahkan Keramba Jaring Apungnya. Artinya masyarakat mendukung destinasi pariwisata super proritas," kata Pangdam.
Diwaktu yang sama, Irjen Pol RZ Panca berharap, agar momen ini dapat diikuti daerah se-Kawasan Danau Toba dan mari jaga kualitas Danau Toba untuk mewujudkan destinasi wisata super prioritas kawasan Danau Toba.
Sementara itu, Bupati Dairi Edi Kelleng Ate Berutu di hadapan para pemilik Keramba Jaring Apung menyampaikan penataan Keramba Jaring Apung dari Danau Toba merupakan program nasional yang sudah direncanakan beberapa tahun lalu dan sudah disosialisasikan kepada petani maupun pemilik keramba.
Bupati Dairi Edi Kelleng Ate Berutu juga meminta masyarakat agar bekas bongkaran Keramba Jaring Apung itu juga dibersihkan dari Perairan Danau Toba.
Selain itu, Bupati juga berharap kepada warga yang berada di lokasi ini bisa perlahan berganti profesi dari petani keramba untuk bisa menjadi pelaku pariwisata bidang restoran maupun beternak ayam.
"Untuk hari ini, ada 12 pemilik 56 petak keramba Jaring Apung yang akan menerima biaya kompensasi dan para pemilik keramba akan menerima kompensasi sebesar Rp.5 juta per petaknya, dana diserahkan kepada Forkopimda untuk memastikan siapa penerima manfaat biaya kompensasi," harapnya.
Edi Kelleng menambahkan, Pemkab Dairi hari ini berhasil membersihkan 56 KJA di Danau Toba, Desa Silalahi dari penertiban 82 pemilik 2.996 petak KJA akan terus dilakukan secara bertahap hingga pada Tahun 2022 kawasan Danau Toba harus bersih dari keramba.
Turut hadir dalam acara, Bupati Dairi Edi Kelleng Ate Berutu, Danrem 023/KS Kolonel Inf Febriel Buyung Sikumbang, Dandim 0206/Dairi Letkol Arm Aditya Yuni Hartono, Kapolres Dairi Akbp Ferio Sano Ginting, Ketua Pengadilan Kab.Dairi Ledis Mariana Bakkara SH, Kejaksaan Negeri Kab.Dairi Syahrul Juaksa Subuki SH, Kadis LH Sumut Dr Binsar Situmorang, Forkopimca Desa Silahi Sabungan Kec.Silahi Sabungan Kab.Dairi serta Pejabat Utama Polda Sumut lainnya. (*/Pad/Edi S)
