Komando.top @ Riau - Usai Peralihan, Perusahaan Tambang Minyak Nasional (Pertamina) melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah melakukan pengapalan perdana 350 ribu barel minyak mentah untuk diolah di kilang Pertamina. Pengapalan ini dilakukan hari Sabtu (14/8) lalu, dari Dermaga Dumai yang merupakan terminal utama untuk lifting minyak mentah di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
Direktur Utama PHR, Jaffee Arizon Suardin mengatakan pengapalan minyak mentah dilakukan ke 2 kapal secara bersamaan. Pengapalan pertama berupa Sumatran Light Crude dengan volume mencapai 199.777 barel menggunakan kapal tanker MT Bull Damai 1 dengan tujuan kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
Untuk pengapalan kedua, ada sebanyak 150.386 barel Duri Crude yang menggunakan kapal tanker MT Amarin Indah untuk diberangkatkan ke kilang Pertamina RU VI Balongan.
Menurut Jaffee pengapalan perdana ini menunjukkan alih kelola WK Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PHR berjalan lancar.
"Pengapalan untuk penggunaan domestik ini juga merupakan wujud dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri," ujar Jaffee dalam keterangan tertulis, Selasa (17/8/2021).
Diketahui, Sumatran Light Crude (SLC) adalah minyak mentah yang diproduksi dari lapangan-lapangan seperti Minas, Bangko, Bekasap, dan Kotabatak. SLC memiliki karakteristik minyak ringan dengan kadar belerang rendah.
Sedangkan Duri Crude (DC) merupakan minyak mentah yang diproduksi dari Lapangan Duri dengan karakteristik minyak berat (heavy oil). Adapun minyak berat memiliki sifat kental dengan tingkat kepekatan tinggi sehingga diperlukan teknologi injeksi uap (steamflood) untuk mengangkatnya dari perut bumi.
Jaffe mengungkapkan produksi minyak mentah dari WK Rokan nantinya akan dialokasikan ke kilang-kilang minyak dalam negeri milik Pertamina, di antaranya RU II Dumai, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan dan RU VI Balongan.(*/Edi)