Penanaman pohon bakau (mangrove) di Kawasan Hutan Lindung Tanjung Sinembah Unit II Batam ini bertujuan untuk memulihkan kondisi lingkungan setempat yang tidak lagi memiliki vegetasi hutan mangrove.
Meski hujan, Presiden tetap turun ke lapangan melaksanakan penanaman mangrove bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Walikota Batam Muhammad Rudi, unsur Forkopimda Kepri serta sejumlah tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda.
"Ya saya kira ini, Bapak-Ibu semuanya juga, semuanya menanam, masuk ke air. Masak saya di darat sendiri, kan nggak lucu, nggak ada masalah. Basah kan paling-paling hanya 5-10 menit, nggak ada masalah," kata Jokowi.
Penanaman mangrove secara bersama -sama ini akan bisa mempercepat proses rehabilitasi lingkungan, pengendalian abrasi, dan juga sebagai langkah mendukung ekowisata daerah maupun ekonomi masyarakat setempat, harap Presiden.
Hutan mangrove ini bisa berfungsi untuk memperbaiki ekosistem di pesisir pantai. Selain itu, hutan mangrove juga dapat mengurangi abrasi air laut terhadap daratan, Jelas Presiden Jokowi.
Saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove terus melakukan percepatan rehabilitasi mangrove di 32 Provinsi Indonesia.
"Rehabilitasi mangrove akan terus kita lakukan di seluruh Tanah Air. Karena hutan mangrove menyimpan karbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan, sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon. Ini juga meneguhkan komitmen kita terhadap Paris Agreement dan perubahan iklim dunia," pungkas Presiden.
Rangkaian kegiatan penanaman mangrove berlangsung aman dan lancar dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat.
Turut hadir dalam kegiatan Presiden, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Danrem 033/WP dan para PJU TNI-Polri wilayah Kepri. (*/ Edi Sukarno)
*Sumber : Pendam I/BB
