Komando.top @ Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Jenderal TNI Andika Perkasa menjabat sebagai Panglima TNI. Pelantikan Andika dilaksanakan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Andika sebelumnya menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 106 TNI Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI. Andika dilantik menjadi panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun pada 8 November 2021.
Sejarah mencatat, Andika merupakan Panglima TNI kelima yang berasal dari matra TNI Angkatan Darat setelah Jenderal TNI Endriartono Sutarto (2002-2006), Jenderal TNI Djoko Susanto (2007-2010), Jenderal TNI Moeldoko (2013-2015), dan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (2015-2017)
Setelah pembacaan surat keputusan, Presiden Jokowi memimpin pengambilan sumpah jabatan atas Jenderal TNI Andika Perkasa.
Usai Prosesi penyumpaham dalam pelantikan, dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD turut hadir.
Terlihat hadir juga Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, serta Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Setelah itu, prosesi penanggalan dan penyematan jabatan Panglima TNI di pundak Andika serta penyerahan tongkat komando Panglima TNI dari Presiden Jokowi kepada Jenderal Andika Perkasa.
Diketahui bersama, Jenderal Andika menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun. Pelantikan ini sesuai surat presiden kepada pimpinan DPR pada 3 November 2021.
Atas dasar surat itu, pimpinan DPR meminta Komisi I untuk menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) sekaligus melakukan fit and proper tes kepada Jenderal Andika Perkasa.
Komisi I DPR RI resmi memberikan persetujuan kepada Jenderal Andika Perkasa menjabat Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto, Sabtu (6/11/2021).
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke rumah Andika Perkasa untuk melakukan verifikasi faktual pada Minggu (7/11/2021).
Selanjutnya, rapat paripurna DPR, Senin (8/11/2021), menyetujui pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai panglima TNI sesuai surat presiden yang disampaikan ke DPR pekan lalu.
Seluruh anggota DPR yang hadir dalam rapat paripurna secara fisik dan virtual itu menyatakan setuju atas pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai panglima TNI.
Setelah disetujui oleh rapat paripurna, DPR RI langsung mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi untuk segera melantik Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang baru.
Sebelum menjadi panglima TNI, Jenderal Andika menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD. Ia mengawali karier di jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus), ia banyak bertugas di Satuan-81 Penanggulangan Teror dan Grup 3 Sandhi Yudha.
Pria kelahiran 21 Desember 1964 ini juga pernah menjabat Komandan Batalyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002), Komandan Rimdam Jaya pada 2011, dan Komandan Korem 023/KS pada 2012. Ia juga pernah melaksanakan operasi di Timor Timur (1990), operasi teritorial di Timor Timur (1992), dan operasi bakti TNI di Aceh (1994).
Dalam perjalanannya, pria lulusan Akademi Militer Angkatan 1987 ini pernah menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan. Pada 2013, ia diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad).
Pada 2014, Andika menggantikan posisi Jenderal TNI Doni Monardo sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Jokowi.
Kemudian, pada 2016, menantu dari Jenderal Hendropriyono ini menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Saat menempati jabatan itu, ia membawahi Komando Kewilayahan Pertahanan di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Lalu, pada Januari 2018, Andika naik jabatan menjadi Komandan Kodiklat TNI AD dan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada Juli di tahun yang sama. Empat Bulan kemudian, dia dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono pada November 2018.