Hal ini disampaikan Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin SE MSi, saat tampil sebagai narasumber "Inovasi Pemimpin Muda dalam memimpin dan membangun Daerah" dalam Apel Dansat Tersebar Kodam I/BB TA 2022 di Aula Sahlan Siregar, Makoyonif Raider 100/PS, Namu Sira- Sira, Langkat, Kamis (19/5/2022).
Menurut Walikota Medan, Khusus dalam dunia kemiliteran, kepemimpinan bisa dilihat dari minimal dua aspek, yaitu kepemimpinan berdasarkan jenjang kepangkatan dan kepemimpinan yang sesungguhnya ketika berada dalam situasi kesulitan di lapangan.
Kepemimpinan berdasarkan kepangkatan biasanya bersifat instruktif bahkan terkadang bisa menjadi koersif. Namun, kepemimpinan di lapangan biasanya berdasarkan bersifat persuasif dan partisipatif serta berdasarkan kedekatan sosiologis maupun Spiritual, katanya.
Dikatakan Walikota bahwa dalam kepemimpinan ada hal penting tentang bagaimana cara meraih keberhasilan dan kepercayaan, yang bukan didapat melalui instruksi, namun melalui partisipasi aktif.
Artinya bahwa yang diutamakan dalam kegiatan diklat manajemen organisasi dan kaderisasi kepemimpinan adalah capacity building para pesertanya, bukan perintah dan instruksi yang menandakan adanya sistem hierarki dalam suatu struktur kelembagaan, termasuk tentunya dalam tubuh militer.
Kegiatan ceramah pembekalan sebagaimana yang kita laksanakan saat ini juga harus bisa mengajarkan kemandirian, kerjasama, persahabatan, kepercayaan diri, kesehatan fisik dan mental, moral yang luhur serta berbagai kelebihan lainnya.
Melalui proses yang panjang, para peserta kegiatan seperti ini juga biasanya mampu menjadi manusia-manusia unggul yang selalu bisa diandalkan dalam berbagai situasi dan kondisi karena sudah ditempa jasmani maupun rohaninya.
Apalagi kegiatan Ceramah Pembekalan hari ini dihadiri oleh prajurit pilihan yaitu para Komandan Satuan Jajaran Kodam I/Bukit Barisan, jadi saya yakin bahwa masa depan TNI berada di tangan yang tepat untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Dijelaskan Walikota Medan bahwa saat ini, dalam penyelenggaraan Pemerintah Kota Medan menerapkan sistem pemerintahan kolaboratif, karena pihaknya melihat Pemerintah tidak lagi bisa sendirian (memonopoli) dalam mengatasi masalah publik yang kian rumit.
Ditambah adanya keterbatasan sumberdaya seperti anggaran, sarana/prasarana, Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, dan untuk informasi dan membangun jaringan. Belum lagi, perkembangan teknologi informasi yang mebuat banjir informasi sehingga membutuhkan pengambilan keputusan yang terintegrasi.
Untuk itu, dalam sistem Kolaborasi ini masyarakat memiliki kekuatannya sendiri untuk terlibat berperan secara aktif dalam tata kelola pemerintahan, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi, menjadi kunci dalam memastikan terselenggaranya pemerintahan kolaboratif yang akan menghasilkan keberkahan bagi warganya dalam segala hal, sebut Walikota Medan.
Dengan kata lain, sesuai "Inovasi Pemimpin Muda dalam memimpin dan membangun Daerah" Maka Pemerintahan yang kolaboratif akan mengedepankan komitmen serta pemahaman bersama. Kerjasama antara semua stakeholders yang ada di Kota Medan akan memastikan terselenggaranya pelayanan publik yang prima.
Turut hadir Kasdam, Irdam, Kapoksahli, para Asisten Kasdam, Danrindam, Asrendam, para Kabalak, para Danrem, LO TNI AL, LO TNI AU serta para Dansat Jajaran Kodam I/BB.
Sumber : Pendam I/BB
