Untuk itu, setiap tanggal 10 Dzul Hijjah, semua umat Islam yang tidak melaksanakan haji merayakan hari raya Idul Adha. Pada hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berqurban dimana mereka menyembelih hewan qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam, kata Pangdam.
Diketahui bahwa Qurban berasal dari bahasa Arab yang berarti mendekat. Sehingga kurban dapat diartikan sebagai salah satu ibadah yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada penciptanya, Allah SWT.
"Secara hakikat Qurban merupakan syiar dalam Islam. Inti ibadah kurban adalah menyembelihnya (hewan kurban), bukan sekadar membagi-bagikan daging. Karena itu ibadah kurban dalam Islam dibolehkan untuk siapa saja, baik yang kaya maupun yang miskin," jelas Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin.
Lanjutnya, Qurban juga sebenarnya hadiah dari sang hamba kepada Allah SWT. Untuk itu, sebagai hadiah, maka, harus memberikan hadiah yang terbaik, bukan yang buruk.
"Allah akan bangga kepada hamba-Nya ketika sang hamba memberikan hadiah yang terbaik untuk Allah SWT. Sehingga para ulama menyebutkan ketika berkurban hewan yang disembelih jangan sampai ada cacatnya," ujarnya.
Qurban juga sebagai bentuk ketakwaan hambanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sesuai dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 37, berfirman :
"Daging, hewan kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." pungkas Pangdam.
Sementara itu, Kepala Desa Kebun Ramunia Ngadino menyampaikan rasa terimakasih kepada Bapak Pangdam I/BB dan jajarannya yang sangat peduli akan kehidupan warga setempat.
"Semoga Bapak Pangdam I/BB beserta jajarannya diberikan balasan Allah SWT, Semakin sukses, panjang umur, sehat Wal Afiat dan murah rezeki", doa Kades Ngadino diamini para warga.
