Medan | Komando.Top - Untuk melestarikan ruang kota bersejarah, maka dalam Revitalisasi Lapangan Merdeka akan mempertahankan pohon trembesi tua dan karakter lapangan terbuka yang berguna melestarikan nilai signifikansi sejarah dan nilai cagar budayanya.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat Canangkan Revitalisasi Lapangan Merdeka ini, sebagai salah satu upaya Kota Medan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini secara resmi saya nyatakan revitalisasi Lapangan Merdeka di Medan, Sumatera Utara dimulai,” ujar Presiden Jokowi.
Ditambahkan Walikota Medan Bobby Nasution mengatakan bahwa salah satu bagian yang direvitalisasi adalah pendopo yang akan dibuat menjadi panggung rakyat.
Selain itu, Lapangan Merdeka juga akan diintegrasikan dengan stasiun kereta api untuk mendukung pembangunan kawasan rendah karbon dan memperkuat potensinya sebagai transit hub dan transit oriented development (TOD).
“Nanti jadi buat panggung rakyat dan ini kita buat dua lantai tapi ke bawah. Di bawah nanti ada bangunan yaitu bangunan pertama museum, dan ruang pertemuan, dan bangunan ini akan dibuat terkoneksi antara Lapangan Merdeka dengan stasiun KAI yang nanti akan kita buka aksesnya,” ujar Bobby.
Dalam panel yang dijelaskan juga tertulis konsep utama revitalisasi Lapangan Merdeka adalah pelestarian ruang kota bersejarah dan dinamika rancang kota kontemporer. Revitalisasi Lapangan Merdeka akan mempertahankan pohon trembesi tua dan karakter lapangan terbuka untuk melestarikan nilai signifikansi sejarah dan nilai cagar budayanya.
Revitalisasi Lapangan Merdeka juga dilakukan sebagai upaya konservasi lingkungan alam melalui konsep rain garden dan sponge city. Di samping itu, revitalisasi ini juga diharapkan akan menciptakan kembali ruang publik sebagai ruang perjumpaan dan ruang interaksi antarwarga kota.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.