Dalam peninjauan tersebut, Kolonel Arh Toto Raharjo juga melakukan dialog dan pendekatan humanis kepada dua Kepala Desa yakni Kades Sukajadi, Kecamatan Meranti Asahan Mangiring Manalu dan Kades Perjuangan Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara Erwin Zunaidi.
Dalam pertemuan tersebut, hadir juga Kepala Satpol PP Batubara KRT. Hanafi dan tokoh masyarakat Batubara Jumiran Abdi.
Menurut Hanafi, bahwa dulunya lahan milik Puskopkar A Bukit Barisan luasnya ada tiga ribu hektare, sesuai perkembangan dan pemekaran daerah dari Kabupaten Asahan menjadi Kabupaten Batubara, terakhir ini lahan tersebut sekarang ini berdasarkan HGU ada sekitar 1.300 Hektar
Saat ini, perkembangan Otonomi daerah, Kabupaten Asahan dimekarkan dan ditambahkan menjadi Kabupaten Batubara, dalam pertemuan berlangsung kekeluargaan itu, Kol. Arh Toto Raharjo menyampaikan rasa terimakasih dan pada dasarnya Puskopkar 'A' BB ingin melakukan pendekatan secara humanis dan mengajak dialog kepada para pengarap di lahan miliknya.
Perlu diingatkan dan digaris bawah bahwa apapun yang dilakukan para pengarap itu salah namun karena didorong rasa kemanusiaan, pihaknya masih membuka pintu dialog dan sekaligus solusi kepada para pengarap yang notabene para petani tersebut harus bekerjasama dan mematuhi aturan hukum yang berlaku, jelas Toto Raharjo.
Untuk itu, sebagai langkah awal dan perdana ini kita lakukan dan dibuka dialog kepada warga pengarap dan saya yakin dengan dialog ini dapat dicarikan solusi yang tepat sehingga warga tetap dapat mengusahakan lahan tersebut tanpa ada diintimidasi dari pihak manapun.
Karena lahan tersebut itu merupakan lahan murni dan kepemilikannya jelas. Untuk itu, kepada warga yang mengarap lahan milik Puskopkar 'A' BB agar dapat segera menghubungi pihaknya dalam kesempatan pertama, atau dapat menghubungi Kades agar tidak terjerumus ke ranah hukum.
Kepada Kedua Kades baik Mangiring Manalu dan Erwin Zunaidi, Kolonel Toto Raharjo berharap agar Aparatur Desa dapat segera melakukan tugas dan menggunakan wewenangnya agar lahan milik Puskopkar A BB tidak diganggu dan diusik -usik lagi.
"Lahan Puskopkar 'A' BB akan digunakan pihaknya untuk membantu pemerintah dalam memperkuat program Ketahanan Pangan dan mewujudkan pertanian Indonesia yang berdaulat di negeri kita sendiri," pungkas Kol Arh Toto Raharjo.
