Medan, Komando.Top — Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, sebagai umat Muslim harus bisa menambah bekal kita ke akhirat kelak. Sesuai Al-Qur'an, Surah QS. Al-Qashash: 77, Allah SWT berfirman,
وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
Artinya: Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepada kamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.
Tausiyah ini disampaikan Kepala seksi Pembinaan Rohani Islam (Kasibinrohis) Ustadz Mayor Inf Jalaluddin Dalimunthe usai melaksanakan Sholat Subuh Berjama'ah bersama Tim Safari Subuh Arafah Sumut yang ke 24, di Masjid Al - Mukhlisin Jln Bakti Gaperta Ujung Medan, Minggu (13/11/2022).
Menurut Kasibinrohis, bahwa apapun aktivitas, kegiatan dan profesi, terutama yang bisa mengantarkan kita pada kebaikan di akhirat kelak dan bisa menjadi ladang amal bagi kita di akhirat kelak, wajib segera dilaksanakan. ”
Dalam ayat tersebut Allah menggambarkan bahwa kita diperintahkan untuk mencari kehidupan di akhirat kelak, tetapi kita jangan sampai melupakan aktivitas kita di dunia.
Saya bisa memberikan gambaran bahwa kita bisa menomor satu kan akhirat, tetapi tidak bisa menomorduakan dunia. Dari ayat tersebut jelaslah bahwa sosok yang bisa betul-betul selamat yang mendapatkan banyak kenikmatan dan karunia adalah sosok yang mampu menyeimbangkan akhirat dan dunia.
Menurut Ustadz Jalaluddin bahwa sebagai umat Muslim harus menyiapkan bekal untuk kembali kepada Allah SWT dengan beramal sholeh dan taat beribadah sesuai tuntunan rasulullah SAW.
Salah satunya, jelas Ustadz Jalaluddin yakni kita harus istiqomah melaksanakan sholat malam tahajjud, kita akan mendapatkan kemuliaan dan Allah akan memenuhi permintaan kita, mengabulkan doa dan mengampuni dosa-dosa dan perbanyak sodaqoh atau berbagi dengan anak yatim dan faqir miskin.
Ingat, dalam memberi bersedekah, jangan pernah berharap untuk menerima balasan sekalipun hanya ucapan terimakasih karena ketika kita memberi maka Allah SWT sudah menyiapkan balasan yang berlipat ganda. Teruslah berbagi dan berbuat baik, sodaqoh tidak akan membuat kita miskin, justeru sodaqoh membuka pintu rezeqi.
Untuk itu, sebagai Umat Muslim harus tawadhu’ atau rendah hati karena bencana kesombongan itu sangat besar dan telah banyak orang-orang istimewa binasa di dalamnya, dan jarang orang yang bebas darinya, baik para ulama, ahli ibadah, atau ahli zuhud.
Sebelum Nabi Adam diciptakan-Nya, salah satu makhluk yang dikenal ketaatannya adalah Iblis. Namun, Iblis angkuh dan sombong atas apa yang dimiliki menyebabkannya dikeluarkan dari surga.
Hal ini bermula tatkala Allah SWT mengumumkan kepada para Malaikat maupun yang lain bahwa manusia sebagai penghuni bumi ini diberi kemampuan untuk mengetahui banyak nama-nama yang tak diberikan kepada Malaikat dan Iblis. Lantas Semua Malaikat diperintahkan untuk memberi sujud atau penghormatan kepada Nabi Adam,
Kemudian para Malaikat mengikuti perintah Allah. Namun, Iblis membangkang dan merasa lebih tinggi derajatnya dibanding Adam. Ia merasa lebih baik karena diciptakan dari api, sedangkan Adam dari tanah.
Allah SWT menukilkan peristiwa keangkuhan Iblis atas perintah-Nya untuk sujud pada Nabi Adam. Hal ini terlihat pada firman-Nya : “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat : ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir” (QS. Al-Baqarah 2 : Ayat 34).
"Semoga tausiah ini bermanfaat dan memotivasi kita selalu umat Islam untuk selalu berbuat, beramal sholeh dan saling mengingatkan dalam kebaikan, InshaAllah amal, ibadah kita diterima Allah SWT di Yaumil Kelak, "pungkas Ustadz Jalaluddin.
Kegiatan Safari Subuh ini, ditutup dengan pemberian santunan kepada anak yatim, turut hadir, Komisaris RSU Bidadari Binjai H. Nur Abu Bakar, Tim SSAS Sumut, Humas Edowardo Ritonga, para Jema'ah, dan Pengurus BKM Masjid Al - Mukhlisin.