Untuk itu, Tim Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Kodam I/BB bersama Tim BPBD Natuna dan Tim Medis telah berhasil mengevakuasi dan mengindentifikasi 33 korban meninggal di Lokasi Bencana Pulau Serasan Natuna, Kamis (07/03/2023) dini hari.
Dalam laporannya, Dandim 0318/Natuna
kepada Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin SE, MSi menyebutkan, penemuan korban meninggal berada di Desa Genting dan Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan.
Sampai sekarang ini, dalam laporan Dandim 0318/ Natuna mengatakan jaringan telekomunikasi dan pendataan juga terkendala medan dan cuaca buruk serta longsoran susulan masih terjadi di Kecamatan Serasan. "Total korban yang sudah di evakuasi 33 orang," Ucapnya.
Dalam laporan tersebut, Dandim Natuna menyampaikan bahwa kondisi cuaca di lokasi kejadian masih hujan dengan intensitas sedang, kondisi ini membuat tim evakuasi dan pencarian korban terkendala.
Akibat tanah longsor ini, ada sebanyak 1.216 warga mengungsi di PLBN ada 219 orang, di puskesmas ada 215 orang di pelimpak dan mesjid alfurqon ada 500 orang dan di SMA 1 Serasan ada 282 orang.
Sementara dilaporkan, ada 3 orang kritis dimana 2 orang dievakuasi ke Pontianak menggunakan KM. bukit raya dan 1 orang menuju ranai via kapal milik pemkab.
Dalam kejadian itu, 54 orang dinyatakan hilang dan 30 rumah warga dikabarkan hilang dan tertimbun longsor.
Sampai berita ini diturunkan, personel TNI yang terlibat dalam penanggulangan bencana alam di Posko, ada 334 org terdiri dari 322 org organik dan 12 relawan Korem 033/WP.
Terdiri dari TNI AD, dari Korem 033/WP ada 64 (52 militer, 12 relawan), Kodim ada 16 orang, Koramil 6 orang, Yonkomposit : 52 orang, dari TNI AL ada 165 orang dan TNI AU ada 31 orang.
