Komando.Top | Jakarta - Akibat Bentrokan Turnamen Futsal, Mabes TNI telah menurunkan Tim pemeriksaan yang dipimpin Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Mabes TNI untuk mengusut kasus bentrokan di GOR Oepoi Kota Kupang. Malam itu.
Hal ini disampaikan Danpuspom TNI Laksmana Muda Edwin kepada wartawan, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/4/2023).
Dalam laporan awal, Danpuspom TNI Laksmana Muda Edwin mengatakan bentrokan berawal dari kejuaraan futsal dalam rangka The Marching Cup ke-2, antara tim Futsal Ranaka Polda NTT melawan Tim Futsal Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (19/4/2023), sekitar pukul 21.00 WIB, di GOR Oepoi Kota Kupang. Malam itu, tim Ranaka Polda NTT melawan Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Saat skor kedudukan 4-4, para suporter sudah saling ejek.
"Kemudian, terjadi gol tambahan kedudukan 5-4 untuk Kabupaten Soe (TTS). Inilah awal terjadinya kerusuhan," kata Edwin.
Saat kedudukan 5-4 bagi tim TTS, salah satu suporter Ranaka dari tribun meloncat ke lapangan. Tim pengamanan oleh 3 anggota Denpom IX/1 Kupang pun menghalau karena khawatir membuat kerusuhan di lapangan.
"Petugas yang melaksanakan pengamanan dari Denpom IX/1 Kupang tiba-tiba diserang dari arah belakang yang diduga dilakukan oleh salah satu oknum dari Polri, pendukung Tim Ranaka Polda NTT," jelasnya.
Situasi memanas sehingga kondisi di GOR Oepoi Kupang menjadi panas. Suporter tidak bisa dikendalikan. Kemudian, pada saat bersamaan, beberapa penonton mengambil video dan menyebarkannya di media sosial.
"Inilah yang akhirnya memicu situasi yang lebih buruk. Pada akhirnya ada sekelompok orang tidak dikenal (OTK) yang diduga itu adalah prajurit TNI yang mendatangi GOR pada pukul 22.30 Wita," jelasnya.
Saat pertandingan bubar, OTK melakukan penyerangan dengan pelemparan botol-botol minuman kepada suporter tim Ranaka Polda NTT. Kemudian, kerusuhan semakin parah karena adanya perusakan terhadap fasilitas polisi di Kupang.
"Berdasarkan laporan yang kami dapatkan, ada 4 Polri yang terluka. Dua kendaraan roda empat dirusak dan dibakar. Kemudian, 3 kendaraan roda dua dirusak dan dibakar dan 3 milik masyarakat dirusak," tuturnya.
Situasi ini dapat dikendalikan pada Kamis (20/4/2023), pukul 10.00-12.40 Wita, dengan dilaksanakannya pertemuan pimpinan TNI-Polri dengan pelaksana tugas, Walikota Kupang. Hal itu bertujuan untuk mencegah adanya kerusuhan berulang yang bertambah parah dan meluas.
Diketahui, kericuhan di GOR Oepoi Kota Kupang itu merembet hingga rumahdinas Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma diserang orang tidak dikenal (OTK). Pos polisi di Kuanino diserang oleh orang tidak dikenal. Mobil dan motor juga dibakar.