Komando.Top | Riau – Komandan Kodim 0303 Bengkalis Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto bersama Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo dan Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis, dr. Ersan Saputra melakukan mediasi terpadu guna meredam gejolak konflik sosial antara PT Panahatan dan masyarakat di Kecamatan Bathin Solapan.
Kegiatan mediasi yang dijembatani Dandim Bengkalis itu dipusatkan dalam gedung Bathin Betuah kompleks Kantor Kecamatan Mandau – Duri, Selasa (11/7/2023).
Sebagaimana diketahui, konflik tersebut terjadi beberapa waktu belum berakhir sampai saat ini. Atasi polemik yang terjadi, Dandim 0303 Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto dan Forkopimda Bengkalis serta unsur pimpinan kecamatan (Upika) Mandau dan Bathin Solapan turun tangan dengan menggelar mediasi terpadu dengan menghadirkan para pihak yang bertikai yakni manajemen PT. Panahatan dan keluarga korban.
Untuk memperkuat mediasi tersebut, pihaknya turut menghadirkan tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama bahkan tokoh pemuda untuk memberi ide, gagasan dan pandangan yang menyejukkan agar kisruh yang meresahkan ini segera teratasi.
“Mediasi ini kami laksanakan sebagai wadah pertemuan untuk merembukkan masalah yang ada dan mencari solusi terbaik agar ketenteraman di masyarakat tetap terjaga dengan baik,” kata pembuka Plt. Sekda Bengkalis, dr. Ersan mewakili Bupati Bengkalis.
Pada kesempatan itu, Dandim 0303 Bengkalis Letkol. Inf. Endik Yunia Hermanto meyerukan semangat persatuan, perdamaian, saling menjaga dan mencegah sikap intoleran dalam bingkai musyawarah untuk mencapai mufakat.
Pihaknya kedepankan metoda musyawarah mufakat sebagaimana tertuang dalam sila ke-4 butir-butir Pancasila sebagai landasan dan filosofi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bermakna setiap polemik dapat diredam diselesaikan dengan cara yang lebih arif dan bijaksana.
Daripada kita saling salah menyalahkan, tuding menuding, saling benci dan akhirnya memicu keributan, lebih baik kita kedepankan musyawarah dalam mediasi ini, ujarnya.
Saya harap masalah yang ada dapat diselesaikan di ruangan ini dan nantinya kita pulang ke rumah masing-masing dengan situasi yang guyub dan tak ada lagi informasi sumir yang tidak jelas kebenarannya di sana sini,” ungkap Letkol Endik.
Dengan mengedepankan Musyawarah, Letkol Endik pun disambut baik oleh seluruh pihak termasuk manajemen PT Panahatan dan keluarga korban. Dandim Bengkalis ini mengajak seluruhnya untuk mencari solusi dengan kepala dan hati yang sejuk agar keputusan yang diperoleh tak lagi memicu perdebatan panjang.
“Saya ingin hari ini masalah selesai, itulah fungsinya mediasi ini kita adakan,” ungkap Letkol Endik.
Pada kesempatan itu, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Suku Adat Sakai Riau, Datuk Tevollasia juga menginginkan iklim yang sejuk sempena mediasi tersebut. Ia sepemahaman dengan Dandim 0303/ Bengkalis untuk berfokus menyelesaikan masalah dengan hati yang damai.
“Kita fokus saja terhadap almarhum bapak Liman atau Logam yang sudah meninggal dalam peristiwa itu. Kita harap proses hukum dapat ditegakkan seadil-adilnya dan berharap kedepannya persoalan serupa tak terulang di lain waktu,” imbuh Datuk Tevollasia.
Hal tersebut turut diamini Dandim dengan meminta aparat penegak hukum dalam hal ini Kapolres Bengkalis dan jajaran untuk segera menindak tegas setiap dugaan tindak pidana yang terdapat dalam peristiwa yang menewaskan almarhum Logam.
Mari kita hargai proses hukum yang sedang diupayakan, pihak keluarga dan sanak saudara korban silahkan mengawal proses hukumnya dengan baik dan sesuai dengan SOP yang berlaku, ujar Dandim.
"Kita juga sudah dengar pemaparan dari Kapolres Bengkalis bahwa sudah ada 3 orang terduga pelaku yang diamankan. Nah kita harap proses penegakan hukumnya inilah yang dikawal dengan baik, bukan malah ribut-ribut lagi,” jelas Dandim.
Pada kesempatan ini, Dandim Bengkalis menegaskan agar setelah acara ini tidak ada yang namanya berita ataupun" postingan di sosial media yang mendiskreditkan maksud baik dari mediasi ini. Kalau nantinya ditemukan adanya hal-hal yang memicu provokasi, tidak berimbang dan memicu keresahan serta tidak sesuai dengan hasil akhir mediasi ini, juga akan ditindak oleh Polres Bengkalis untuk mengkondusifkan situasi.
"Mari sama-sama kita rajut Kebhinnekaan yang sejuk di tengah masyarakat. Keberagaman jangan menjadi masalah, tapi haruslah menghasilkan gagasan ide yang beragam untuk memacu kemajuan daerah. Sama-sama kita bangun Kabupaten Bengkalis ini dengan semangat Pancasila,” tukas Dandim 0303 Bengkalis Letkol Inf Endik YH.
Hasil musyawarah tersebut mencapai mufakat yang ditandai dengan penekenan nota notulen berisi kesepahaman bersama antara para pihak untuk meredam gejolak dan mencapai win-win solution. Keluarga korban pun mengamini dengan tetap memohon agar keadilan dapat diberikan dan hukum ditegakkan.
Untuk diketahui, bentrok itu terjadi pada Selasa (27/6/2023) pagi. Pekerja PT Panahatan tidak terima jika areal kebun diportal warga, sehingga mereka tidak bisa bekerja. Sedangkan warga Sakai mengaku bahwa kawasan yang diportal itu adalah wilayah mereka.
Tak pelak lagi, mereka saling lempar batu. Salah satu lemparan tersebut, mengenai warga Sakai, yang kerap disapa warga Pak Logam. Dia segera dilarikan ke rumah sakit karena cukup parah, dan akhirnya meninggal.
Turut hadir dalam mediasi tersebut, asisten perekonomian dan pembangunan daerah Bengkalis, Toharudin, Kadis Perkebunan, M. Azmir, Plt. Kasatpol PP Hengki Irawan, Camat Mandau Riki Rihardi, Camat Bathin Solapan M. Rusydy, Danramil 03 Mandau Kapt. Arh. Jemirianto, Kasatreskrim AKP. M. Reza, Kapolsek Mandau Kompol Hairul Hidayat dan sejumlah pihak terkait lainnya yang ikut mencairkan suasana. (*/*)