Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Biadab Benar, Kelompok Separatis Papua Libatkan Siswa SMA Serang Pos Satgas 300 di Ilaga

Minggu, 10 September 2023, September 10, 2023 WIB Last Updated 2023-09-09T20:39:22Z
Komando. Top | Ilaga, Papua - Biadab benar, bisa jadi merasa kewalahan mengintai Pos Militer dan Polisi di Ilaga. Pihak Kelompok Kriminal Separatis Teroris Papua telah melibatkan seorang siswa SMA untuk memata-matai dan menyerang Pos Kotis Ilaga Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/Bjw. Sabtu (9/9/2023)

Hal ini disampaikan Dansatgas Mobile Raider 300 Siliwangi, Letkol Inf Afri Swandi Ritonga pada Release tertulisnya di Ilaga, Kab.Puncak, Papua. Jum'at (08/09/2023). 

Kejadian ini bermula ketika pagi hari sekitar Pukul 07.40 WIT dimana Pos Kotis Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/Bjw sedang melaksanakan kegiatan pengamanan seperti normal biasanya di Pos. 

Namun, saat petugas melihat ke arah SMAN 1 Ilaga terdapat 2 remaja yang diperkirakan masih berusia sekitar 16 tahun (SMA) ada gerak - gerik mencurigakan, siswa SMA tersebut terus memantau ke arah Pos Satgas sambil memainkan HP nya. 

Dengan kondisi belakangan ini, Distrik Ilaga sering menjadi sasaran teror dan penembakan dari Kelompok Kriminal Separatis Teroris, sehingga Dansatgas Mobile Yonif Raider 300/Bjw mengerahkan personilnya untuk melakukan pemeriksaan terhadap remaja tersebut.

Saat proses pemeriksaan terhadap anak SMA secara humanis, namun belum ditanya petugas raut wajah siswa SMA itupun pucat dan panik. Saat diperiksa personil, pemilik HP itupun langsung melarikan diri menuju hutan. 

Tak lama kemudian, dari arah hutan dan pas di belakang gedung SMA terdengar letusan tembakan yang mengarah ke personil Satgas yang tengah melaksanakan pemeriksaan. 

Untungnya, dalam penembakan kelompok separatis teroris Papua tidak ada korban jiwa saat kejadian tersebut. Dengan adanya tembakan yang mengincar personil Satgas 300 dapat diyakinkan bahwa remaja tersebut adalah seorang yang ditugaskan oleh KSTP untuk mata-matai Pos Satgas sebelum mereka melakukan aksinya untuk menyerang Pos Satgas. 

Atas tembakan tersebut, Dansatgas Mobile Yonif Raider 300/Bjw langsung mengerahkan 3 Tim dipimpin Pasiops Satgas 300, Lettu inf Dzaky Naufal guna melakukan pengejaran dan penyisiran ke arah belakang SMAN 1 Ilaga. 

Sepanjang berjalannya pengejaran tidak ada aksi gangguan balasan yang dilancarkan Kelompok Kriminal tersebut sehingga Tim Pengejaran juga melakukan pemeriksaan terhadap Honai-honai yang dilalui sepanjang pengejaran. 
Hingga pada akhirnya di salah satu honai atau Gubuk khas Papua, petugas menemukan dan menyita 18 jenis barang milik kelompok separatis teror itu, yakni Handphone 4 buah, Pena pemukul 1 buah, Busur panah 10 buah, Pisau 2 buah, sebuah Bendera Bintang kejora, Senter 1 buah, Teropong 1 buah, Kelongsong 1 buah kaliber 7.62 mm, Charger handphone jenis Oppo 2 buah, Kepala gergaji besi 1 buah, 1 set rangkaian picu, Ikat kepala 1 buah, Tas punggung 1 buah, Stop kontak 1 buah, Inverter 2 buah, Kalung Khas Kelompok Teror 20 buah, Gelang Khas Kelompok Teror 4 buah dan kertas yang bertuliskan sandi 1 buah.

Dari kejadian ini dapat disimpulkan bahwa Remaja yang melarikan diri saat akan diperiksa merupakan suruhan dan paksaan oleh kelompok Kriminal untuk mengintai pos dan prajurit Satgas juga memastikan bahwa siswa SMA juga telah mendapatkan ancaman oleh Kelompok Separatis Teror tersebut.

Dari Handphone si anak SMA ditemukan beberapa foto tokoh kelompok teroris yang sedang memamerkan senjata laras Panjang dan Laras Pendek berbagai Jenis bersama dengan kelompoknya. Diperkirakan aksi tersebut dilakukan oleh Kelompok Numbuk Telenggen (NT) yang dikenal dengan kekejamannya untuk melakukan intimidasi dan tidak segan-segan melakukan penembakan terhadap masyarakat yang telah menjadi sasarannya. 

Dalam kejadian kali ini tidak ada korban jiwa dan pengejaran dilakukan dalam keadaan aman, namun dengan adanya kejadian ini seluruh Apkam di Distrik Ilaga kembali memberlakukan siaga tempur untuk mengantisipasi aksi lanjutan dari kelompok KST.

Dansatgas Mobile Raider 300 Siliwangi sangat menyayangkan kejadian tersebut. "Kejadian ini menjadi kejadian yang paling menyedihkan dan yang paling memilukan dikarenakan KSTP sudah menggunakan Anak anak Remaja untuk melancarkan Aksinya. Apalagi anak tersebut adalah Anak yang masih duduk di bangku sekolah, seharusnya dia fokus untuk mengikuti pendidikan untuk menyiapkan masa depannya, namun karena paksaan dan ancaman KST, dia harus menjadi Simpatisan KST". Ujar Dansatgas.

Saat ini, kondisi Kab. Puncak, masih Kondusif terutama wilayah Ilaga, apalagi Satgas 300 dengan aparat keamanan lainnya selalu persuasif dalam menangani setiap aksi dari KSTP. (Raider/Edi Sukarno).

Komentar

Tampilkan

  • Biadab Benar, Kelompok Separatis Papua Libatkan Siswa SMA Serang Pos Satgas 300 di Ilaga
  • 0

Terkini