Aparat TNI mengetahui aksi penembakan dan pembakaran warga sipil bernama Rusli di Paniai, Papua Tengah, Selasa (11/6/2024), dilakukan anggota OPM pimpinan Undius Kogoya.
"TNI terus melakukan pengejaran terhadap OPM," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letnan Jenderal (Letjen) Richard Tampubolon kepada wartawan, Sabtu (15/6/2024).
Saat proses evakuasi jenazah Rusli, aparat keamanan gabungan berhasil memukul mundur anggota Undius Kogoya sampai ke arah Distrik Bibida.
"Usai proses evakuasi berhasil dilakukan, TNI melanjutkan pengejaran terhadap kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya sebagai pelaku penembakan dan pembakaran," ucap Richard.
Sampai Jumat (14/6/2024) kemarin, kata Richard, telah dipastikan Distrik Bibida berhasil kembali direbut dari OPM. Diikuti keberhasilan para prajurit menemukan beberapa amunisi dan alat perlengkapan senjata jenis senapan dan radio handy talkie (HT) milik OPM.
Saat operasi, prajurit TNI di sebuah tempat di tengah-tengah wilayah Distrik Bibida. Disinyalir kelompok OPM tertinggal saat hendak melarikan diri dari pengejaran para prajurit TNI.
"Keberhasilan prajurit TNI merebut wilayah Distrik Bibida yang selama ini dikuasai oleh OPM, merupakan upaya TNI untuk mewujudkan situasi aman dan kondusif di wilayah Papua,"pungkas Letjen Richard.
Sebelumnya, pihak OPM memberondong peluru dan membakar Rusli (40), seorang sopir Bulusibatang, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan harus meregang nyawa saat melintas di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah Selasa (11/6/2024).
Rusli tiba-tiba diserang dengan rentetan tembakan senjata api kemudian mobil dan mayat Rusli dibakar oleh OPM. Kejadian itu diketahui saat masyarakat yang datang dari arah Kampung Enarotali hendak ke Kampung Kopo, Distrik Paniai Timur.
Berdasarkan keterangan masyarakat, Rusli sudah berada di mobil dalam keadaan tersungkur. Diperkirakan, korban telah meninggal dunia di dalam mobilnya yang dibakar OPM.
