Kedatangan anak mantan Wakil Presiden Try Soetrisno itu dalam rangka pendataan, pemetaan, dan sosialisai program pemerintah dalam menjawab kebijakan negara berupa efisiensi anggaran.
“Yang pertama tadi kami bahas tentang percepatan pengelolaan sumber daya alam juga prioritas program-program nasional, kemudian juga menyingkronkan tenaga pendamping dan penjabaran PP 12 Tahun 2022 tentang tugas, hubungan kerja, pelaporan, pendanaan Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota hingga Forkopimcam,” kata Letjen Kunto.
Letjen Kunto menyebutkan tata kelola sumber daya alam harus mempertimbangkan nilai yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kalau bisa kita tidak perlu tanpa eksplorasi, tapi kita bisa menghasilkannya. Tapi kalau harus eksplorasi, ada nilainya sendiri. Pertanggungjawaban perbaikan alam itu sendiri, kemudian hasilnya harus bisa meningkatkan pendidikannya, taraf hidupnya, dan hal hal yang bermanfaat bagi masyarakat Madina,” tegas dia.
Bupati Saipullah mengaku mendapat ilmu baru terkait teknologi dari Letjen Kunto yang bisa diterapkan di Bumi Gordang Sambilan.
“Kami banyak diskusi, kita ingin membuat ketahanan di bidang teknologi juga secara mandiri nasional sehingga nanti bisa kita manfaatkan pemerintahan Kabupaten Madina,” kata dia.
Teknologi itu, lanjut bupati, bisa digunakan untuk mengurai permasalahan air bersih yang saat ini masih banyak belum layak konsumsi.
“Tentu kami akan bicarakan di organisasi pemerintahan daerah, bagaimana permasalahan ini segera bisa ditindaklanjuti,” sebut dia.
Bupati menambahkan, keduanya juga berdiskusi seputar budidaya ikan air tawar yang saat ini banyak dimasukkan dari kabupaten tetangga.
“Ke depan kita ingin, kita bisa berbuat sendiri bagaimana nanti ikan air tawar bisa diproduksi sendiri,” tutup dia.
